halaman_banner

Berapa Banyak Jenis Fraktur Makroskopis yang Ada pada Pengelasan Titik Resistensi?

Pengelasan titik resistensi adalah proses yang umum dan penting di berbagai industri, namun pernahkah Anda bertanya-tanya tentang berbagai jenis patahan makroskopis yang dapat terjadi pada metode pengelasan ini? Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai jenis rekahan makroskopis yang dapat diamati dalam pengelasan titik resistansi.

Mesin Las Titik Resistensi

  1. Fraktur Antarmuka: Patah antar muka, juga dikenal sebagai “pemisahan antar muka”, terjadi pada antarmuka dua bahan yang dilas. Jenis patahan ini sering kali dikaitkan dengan kualitas las yang buruk dan dapat disebabkan oleh masalah seperti tekanan yang tidak mencukupi atau parameter pengelasan yang tidak tepat.
  2. Penarikan Tombol: Fraktur penarikan kancing melibatkan pelepasan kancing logam cair yang terbentuk selama proses pengelasan. Hal ini dapat terjadi jika bahan las tidak terikat dengan benar ke bahan dasar, sehingga menyebabkan tombol tercabut selama pengujian.
  3. Merobek: Patah tulang air mata ditandai dengan robeknya material dasar yang mengelilingi area las. Jenis fraktur ini biasanya terjadi bila terdapat masukan panas yang berlebihan atau ketika parameter pengelasan tidak terkontrol dengan baik.
  4. Steker: Patah sumbat terjadi ketika sebagian dari salah satu material yang dilas terpisah seluruhnya dari sisa lasan. Patahan jenis ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kontaminasi pada elektroda las atau teknik pengelasan yang tidak tepat.
  5. Retak Tepi: Retak tepi adalah retakan yang terjadi di dekat tepi area pengelasan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti persiapan bahan yang buruk atau penyelarasan elektroda yang tidak tepat.
  6. Fraktur Nugget: Patah nugget melibatkan kegagalan daerah las tengah, yang dikenal sebagai “nugget”. Patahan ini sangat penting karena dapat membahayakan integritas seluruh lasan. Patahnya nugget dapat disebabkan oleh tekanan pengelasan yang tidak memadai atau parameter pengelasan yang tidak tepat.
  7. Celah: Fraktur fisura sering kali merupakan retakan kecil atau retakan pada material las. Hal ini mungkin sulit dideteksi secara visual namun dapat melemahkan struktur las secara keseluruhan. Retakan dapat terjadi karena masalah pada proses pengelasan atau kualitas bahan yang digunakan.

Memahami berbagai jenis patahan makroskopis dalam pengelasan titik resistensi sangat penting untuk memastikan kualitas dan keandalan sambungan las dalam berbagai aplikasi. Operator dan inspektur pengelasan harus waspada dalam mendeteksi dan mengatasi retakan ini untuk menjaga integritas struktural komponen yang dilas.

Kesimpulannya, pengelasan titik resistensi dapat menyebabkan berbagai jenis patahan makroskopis, yang masing-masing memiliki penyebab dan implikasinya sendiri. Mengidentifikasi retakan ini dan mengatasi akar penyebabnya sangat penting untuk menghasilkan las berkualitas tinggi yang memenuhi standar ketat industri modern.


Waktu posting: 14 Sep-2023