Setelah proses pengelasan pada pengelasan titik mur, penting untuk melakukan inspeksi menyeluruh untuk mengevaluasi kualitas dan integritas sambungan las. Artikel ini memberikan gambaran umum tentang berbagai metode eksperimental yang digunakan untuk inspeksi pasca-pengelasan dalam pengelasan nut spot, menyoroti pentingnya metode tersebut dalam menilai kinerja pengelasan.
- Inspeksi Visual: Inspeksi visual adalah metode awal dan paling dasar untuk menilai kualitas pengelasan titik mur. Ini melibatkan pemeriksaan visual pada sambungan las untuk mengetahui adanya ketidakteraturan permukaan, seperti retakan, porositas, percikan, atau fusi yang tidak sempurna. Inspeksi visual membantu mengidentifikasi cacat yang terlihat yang dapat mempengaruhi kekuatan dan keandalan lasan.
- Pemeriksaan Makroskopik: Pemeriksaan makroskopis melibatkan pengamatan sambungan las dengan pembesaran atau dengan mata telanjang untuk memeriksa keseluruhan struktur dan geometrinya. Hal ini memungkinkan deteksi cacat las, termasuk flash yang berlebihan, misalignment, pembentukan nugget yang tidak tepat, atau penetrasi yang tidak memadai. Pemeriksaan makroskopis memberikan informasi berharga tentang kualitas keseluruhan dan kepatuhan terhadap spesifikasi pengelasan.
- Pemeriksaan Mikroskopis: Pemeriksaan mikroskopis dilakukan untuk mengevaluasi struktur mikro zona las. Ini melibatkan persiapan sampel metalografi, yang kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Teknik ini membantu mengidentifikasi adanya cacat mikrostruktur, seperti anomali batas butir, fase intermetalik, atau segregasi logam las. Pemeriksaan mikroskopis memberikan wawasan tentang karakteristik metalurgi las dan potensi dampaknya terhadap sifat mekanik.
- Teknik Pengujian Non Destruktif (NDT): a. Pengujian Ultrasonik (UT): UT menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memeriksa sambungan las untuk mengetahui adanya cacat internal, seperti rongga, porositas, atau kurangnya fusi. Ini adalah teknik NDT yang banyak digunakan yang memberikan informasi rinci tentang struktur internal las tanpa merusak sampel. B. Pengujian Radiografi (RT): RT melibatkan penggunaan sinar-X atau sinar gamma untuk memeriksa sambungan las untuk mengetahui adanya cacat internal. Teknologi ini dapat mendeteksi cacat, seperti retakan, inklusi, atau fusi yang tidak sempurna, dengan menangkap radiasi yang ditransmisikan pada film radiografi atau detektor digital. C. Pengujian Partikel Magnetik (MPT): MPT digunakan untuk mendeteksi cacat permukaan dan dekat permukaan, seperti retakan atau diskontinuitas, menggunakan medan magnet dan partikel magnet. Metode ini sangat efektif untuk bahan feromagnetik.
- Pengujian Mekanis: Pengujian mekanis dilakukan untuk mengevaluasi sifat mekanik las titik mur. Pengujian umum meliputi pengujian tarik, pengujian kekerasan, dan pengujian kelelahan. Pengujian ini menilai kekuatan, keuletan, kekerasan, dan ketahanan lelah las, memberikan informasi penting tentang kinerjanya dalam kondisi pembebanan yang berbeda.
Inspeksi pasca pengelasan sangat penting dalam pengelasan titik mur untuk memastikan kualitas dan keandalan sambungan las. Dengan menggunakan inspeksi visual, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis, teknik pengujian non-destruktif, dan pengujian mekanis, operator dapat mengevaluasi integritas las secara menyeluruh, mendeteksi cacat, dan menilai sifat mekaniknya. Metode pemeriksaan ini membantu memastikan bahwa pengelasan titik mur memenuhi standar dan spesifikasi yang disyaratkan, sehingga menghasilkan rakitan las yang aman dan tahan lama.
Waktu posting: 15 Juni 2023